Pencari Kerang dan Olahan Sederhananya

ibu-ibu pncari kerang"tiram"

Daerah pesisir memang kaya akan sumber daya protein yang tidak pernah habis, mulai dari ikan, kepiting, lobster, kerang dan lain-lain, untuk daerah Bima, Nusa Tenggara Barat, ada beberapa makanan dari hasil laut yang menjadi ciri khas untuk kulinernya. ketika perjalanan pulang dari desa adat sambori, saya mengambil jalur pulang lewat pesisir pantai kalaki, secara tidak sengaja saya melihat dua orang wanita paruh baya yang sedang mencari sesuatu di bibir pantai.

ibu-ibu ini sedang asyik mencari kerang"tiram"

 rasa penasaran akan aktivitas dua ibu-ibu tersebut membuat saya meminggirkan motor untuk mengamati aktivitas mereka, dan membuat saya penasaran, sehingga saya memberanikan diri untuk bertanya "apa yang mereka cari". dengan besarnya penasaran saya menghampiri dua orang ibu paruh baya ini, dengan mengucapkan salam sebagai tanda saya menyapa mereka, merekapu membalas salam saya, sambil melempar senyuman saya bertanya kepada mereka " ibu sedang apa?" merekapun menjawab sedang mencari "tire", itu merupakan sebautan kerang tiram dalam bahasa bima.

"cukup pisau tumpul menjadi alat untuk mencari kerang "tiram"

setaunya saya jenis kerang tiram merupakan jenis kerang yang mempunyai sifat menyerap racun pada lingkungannya seperti jenis kerang pada umumnya, semakin tercemar lingkungan sekitar kerang semakin banyak racun yang mereka serap, jadi untuk teman-teman hati-hatilah dalam memilih kerang, pilihlah kerang yang tidak terkontaminasi oleh lingkungan yang tercemar parah, karena dengan mengkonsumsi kerang yang sudah tercemar oleh limbah racun akan mengakibatkan mual, muntah, pusing-pusing. jadi usahakan selektif dan teliti. 

"proses pemisahan kulit dengan daging kerang"

untuk wilayah bima sendiri, sekitar garis pantai daerah pesisirnya masih dikatakan sebagai zona aman dan tidak termaksud zona berbahaya untuk tingkat pencemarannya, jadi buat teman-teman jangan takut untuk mengkonsumsi kerang di daerah bima, dan untuk olahan kerang "tiram" di bima ada berbagai macam olahan, ada yang di tumis pedas, di rebus dengan kuah bawang, dan ada disajikan langsung tanpa proses masak dan ini yang paling saya senang, makan langsung tanpa proses masak, masih segar.

"tertawa lepas setelah saya bertanya dan meminta untuk difoto"

dulu sewaktu kecil saya sering makan langsung dari cangkangnya, rasanya asin campur manis, dan saya suka, kadang mama saya menyajikannya dengan beberapa tambahan bahan seperti air asam, bawang merah yang segar beserta daunnya, daun kemangi dan sensasi pedas dari beberapa bauh cabe merah, dan rasanya enak, segar dan merupakan teman makannya nasi panas, cocok dimakan waktu siang makan siang.

"kreasi sendiri"

memori masa kecil itu membangkitkan kembali rasa dan selera makan saya, kebetulan sebentar lagi waktu makan siang dan sayapun membeli beberapa kerang"tiram dari ibu-ibu ini untuk dibawa pulang dan disajikan ketika waktu makan siang, cukup dengan uang Rp. 10. 000,- saya mendapat satu plastik kerang "tiram". ibu-ibu ini merupakan orang sila, dngan menggunakan perahu kecil mereka menyebrang dari sila ke kalaki untuk mencari kerang, dalam sehari mereka dapat mengumpulkan kerang sebanyak tiga sampai empat plastik kecil, dan mereka jual satu plastiknya seharga Rp. 10.000,-. pagi sampai siang mereka mencari, besok paginya baru mereka jual ke pasar sila. untuk wilayah bima sendri para pencari kerang "tiram" sudah jarang kita temui, karena semakin jarangnya dan sedikit kerang yang ada, bukan seperti dulu, entah apa yang membuat hal itu bisa terjadi uangkap mereka.

"seger dan mantap"

untuk khasiatnya kerang jenis "tiram" mengandung protein tinggi, zinc dan dapat meningkatkan gairah sexual, sehingga banyak diburu oleh orang-orang.