Latest Article Get our latest posts by subscribing this site

LOMBOK SEJUTA KENANGAN

Sunrise di Bukit Selong ( copyright@firnafajrin2016)
Pulau Lombok bukanlah tempat yang asing bagi saya, karena pulau lombok merupakan tempat saya menimba ilmu, pertama kali menginjakkan kaki di pulai ini tahun 2007, awal perjalanan saya dalam proses menimba ilmu, Pulau lombok kala itu masih kalah pamor dengan saudara seberang Pulau Bali yang begitu menggema dan terkenal sampai ke luar negeri. selama lima tahun saya menimba ilmu di salah satu universitas negeri di pulau lombok, berbagai kenangan asam, manis dan pahitnya merantau saya rasakan. tahun 2012 saya mendapat gelar sarjana dan tanpa berfikir panjang saya langsung kembali ke tanah kelahiran saya untuk membantu orang tua saya sembari mencari pekerjaan. 


Air Terjun Umar Maya (copyrigt@firnafajrin2016)

Setelah sekian lama bergelut dengan padatnya kegiatan dan waktu kerja yang membunuh kesempatan, akhirnya saya bisa memiliki waktu walaupun tidak begitu banyak untuk datang membunuh rasa rindu terhadap pulau yang menyimpan banyak kenangan, dan rasa penasaran dengan pulau yang sekarang menjadi primadona wisatawan lokal maupun mancanegara untuk berlibur dan salah satu pulau tujuan utama para pejalan, backpacker dan traveller. pada saat itu saya melistkan tempat yang akan saya kunjungi ketika berada di pulau seribu mesjid.


View Gunung Rinjani dari Sembalun (copyright@firnafajrin2016)


Tempat pertama yang masuk dalam list perjalanan saya adalah Sembalun, Sembalun merupakan daerah di bagian timur kakir gunung rinjani, dan merupakan salah satu pintu masuk ketika menaiki gunung rinjani dan menjadi alternatif utama bagi para pendaki ketika ingin tracking gunung rinjani, menurut informasi , ketika berada di daerah sembalun kita dapat menikmati beberapa alternatif destinasi wisata seperti Bukit Selong, Rumah Adat Sembalun, Bukit Pergasingan, Kebun Strowberi dan masih banyak tempat wisata yang bisa kita kunjungi dengan lokasi yang berdekatan.  dan ketika berkunjung ke sembalun, saya hanya sehari disana dan saya mengeksplore Bukit Selong dan air terjun Umar Maya.

View sunset dari bukit Selong (copyright@firnafajrin2016) 
Sembalun begitu indah, dengan udaranya yang dingin dan segar seakan membuat saya mendapat kembali semangat untuk berjalan mengeksplore setiap sudut Sembalun, dan waktu tak terasa saya harus kembali melanjutkan perjalanan saya menuju Tanjung An,  sorenya saya berpamitan dengan seorang teman yang saya kenal dari sosial media namanya Riyal,  saya dijamu dengan sederhana dan sangat berkesan, membuat saya merasa betah dan seperti di rumah sendiri, semoga saya bisa kembali berkunjung ke desa ini dengan rencana yang berbeda.

Pantai Tanjung An (copyright@firnafajrin2016)
Sore saya berangkat dari desa sembalun menuju kota Mataram, dengan menggunakan truk sayuran dengan ongkos Rp.50.000,-. perjalanan sekitar tiga jam tak terasa karena selama perjalanan saya berbincang dengan seorang supir beristri tiga, dalam hati saya hebat sekali bapak ini. dan sayapun diturunkan di terminal mandarin. selanjutnya saya menunggu jemputan teman dengan motor, untuk Mataram tidaklah sulit bagi saya untuk mencari bantuan dan tempat nginap sementara. karena sebelumnya saya sudah punya janji dengan seorang pejalan yang bernama romi, saya harus ke rumah singgah dan bertemu dengan dia, namun ternyata dia sudah ke Gili nangu bersama teman-temannya dan akhirnya saya menginap di rumah singgah.
Sunset di pura batu bolong (copyright@firnafajrin2016)

Dan akhirnya saya berangkat pagi-pagi ke pantai Tanjung An, setelah mengelilingi dan mengambil beberapa frame foto,  siangnya saya kembali ke Mataram dan berencana jalan ke daerah senggigi,  dan penasaran dengan pura batu bolong yang selalu menjadi primadona para fotographer ketika berada disana, sekitar jam 17.00 wita disana dan mengambil beberapa frame foto.
Penjual jagung rebus (copyright@firnafajrin2016)
Setelah saya menghabiskan waktu di pura batu bolong,  malamnya saya berencana mengunjungi ikon provinsi ntb,  Islamic Center yang kebetulan sedang berlangsung acara MTQ tingkat Nasional.  Dan begitu banyak orang yang menonton dan antusiasnya,  selain itu di samping Islamic center terdapat juga stand- stand provinsi yang dengan keunikannya.
Suasana Islamic Center
( copyright@firnafajrin2016)
Saya begitu larut dengan suara lantunan ayat-ayat suci Al-Qur'an hingga tak sadar waktu sudah begitu larut, sambil mengenang kenangan masa -masa kuliah,  kisah cerita anak kost yang benar-benar hidup mandiri tanpa berharap pemberian dari orang tua, dan tanpa sadar tetesan air mata membawahi pipi, ketika itu muncul dalam kerinduan wajah seorang sosok yang begitu saya rindukan "bapak juara" yang selalu bangga dengan saya. dan hal ini yang membuat saya kembali kesini tempat yang menjadi pilihan sang bapak juara untuk saya menimba ilmu.

Blogger templates

 
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Copyright © 2013. Mbojo Backpacker - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger